Sunday, July 28, 2013

kotbah jum'at : Tawakal

Assalaamu 'alaikum wr wb.
Sidang Jum'at rahimakumullah 
Dalam Kesempatan jumat yang berbahagia ini mari kita berinstropeksi diri sampai sejauh mana amal ibadah kita kepada Allah SWT dalam seminggu ini apakah meningkat atau justru menurun. Untuk kami mengingatkan kepada semua jama'ah wabil khusus diri sendiri untuk senantiasa meningkatkan Takwa Kepada Allah SWT. Takwa adalah bekal hidup paling berharga dalam diri seorang muslim. Tanpanya hidup menjadi tidak bermakna dan penuh kegelisahan. Sebaliknya, seseorang akan merasakan hakikat kebahagiaan hidup, baik di dunia mau pun di akhirat apabila ia berhasil menyandang sebagai orang yang bertakwa.         

Kata takwa sudah amat akrab di telinga kita. Tiap khutbah Jumat sang khotib senantiasa menyerukannya. Bahkan di tiap bulan Ramadhan, kata taqwa pun menghiasi ceramah-ceramah atau kultum-kultum yang diadakan. Taqwa adalah bekal hidup paling utama.

Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat kepada baginda Rasulullah, maka pesan paling pertama dan utama yang beliau sampaikan kepada sahabatnya itu adalah takwa. Kata Rasulullah SAW, "Saya wasiatkan kepadamu, bertakwalah engkau kepada Allah karena takwa itu adalah pokok dari segala perkara."  [Nasr bin Muhammad bin Ibrahim, Kitab Tanbih al-Ghofilin li Abi Laits As-Samarkindi]
                    

Umumnya, para ulama mendefinisikan taqwa sebagai berikut: "Menjaga diri dari  perbuatan maksiat, meninggalkan dosa syirik, perbuatan keji dan dosa-dosa besar, serta berperilaku  dengan adab-adab syariah." Singkatnya, "Mengerjakan ketaatan dan menjauhi perbuatan buruk dan keji." Atau pengertian yang sudah begitu populer,  taqwa adalah melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.
      

Dari definisi-definisi di atas menunjukan bahwa urgensi taqwa sudah tidak diragukan lagi, apalagi Al-Qur'an dan hadis Nabi SAW. secara berulang-ulang menyeru kita supaya bertaqwa. Khusus bagi orang-orang yang bertakwa, Allah telah menjanjikan berbagai  macam keistimewaan atau balasan atas mereka, di antaranya: pertama, bagi siapa saja yang bertaqwa kepada-Nya, maka akan dibukakan baginya jalan keluar ketika menghadapi pelbagai persoalan hidupnya. (QS Ath-Thalaq: 2).
          

Kedua, memperoleh rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka (QS At-Thalaq:3). Ketiga, dimudahkan segala urusannya (QS Al-Thalaq:4). Kelima, diampuni segala dosa dan kesalahannya, dan bahkan Allah SWT. akan melipatgandakan pahala baginya (QS Al-Thalaq: 5). Keenam, orang yang bertaqwa tidak akan pernah merasa takut, mengeluh, was-was  dan sedih hati (QS Yunus: 62-63). Ketujuh, mereka yang bertaqwa akan memperoleh berita gembira (al-busyra), baik di dunia maupun di akhirat (QS Yunus: 64).
        

Di samping memberikan motivasi, janji-janji yang terkandung dalam ayat-ayat di atas juga menjelaskan tentang keutamaan taqwa dan fungsionalnya terhadap problematika kehidupan seorang  muslim. Oleh sebab
       
itu, tidak semestinya bagi seorang muslim atau mukmin memandang remeh perkara ini. Pasal, taqwa berfungsi sebagai bekal hidup yang paling esensial dan substansial.

Lebih-lebih, bagi seorang pemimpin yang sedang memikul amanah dan tanggung jawab, bekal ketaqwaan tentunya sangat diperlukan. Tidak mustahil, seorang pemimpin, apa pun posisi dan levelnya akan  mampu  menunaikan tugas-tugasnya dengan baik, menemukan jalan keluar atas persoalan yang dihadapinya serta dapat mencapai tujuan kolektifnya, apabila pemimpin tersebut membekali dirinya dengan ketakwaan kepada Allah.
       

Ibadah puasa Ramadhan tahun ini sudah hampir tiba. Kehadirannya merupakan momentum yang sangat berharga bagi kita untuk bermuhasabah dan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal kebajikan sehingga kita betul-betul termasuk golongan insan bertakwa.  Wallahu'alam bis shawab.
        

    فاستبقوا الخيرات, أقول قو لي هذا واستغفروا الله انه هو الغفور الرحيم.

PIDATO PERINGATAN MAULID NABI

Assalaamu 'alaikum wr wb.

Para hadirin hadirat yg kami hormati..
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt, atas nikmat dan rezekinya yg telah diberikan kepada kita. Sehingga pada malam yg berbahagia ini kita dapat berkumpul untuk memperingati lahirnya junjungan kita Nabi besar Muhammad saw.
Para hadirin wal-hadirat, para Alim Ulama, "Tetuha masyarakat", muslimin muslimat sekalian..
Kita sekarang berada dalam bulan Rabi'ul awal 1434 Hijriyah, bulan dimana Nabi kita Muhammad saw. Lahir di kota Makkah 12 Rabi'ul awal tahun gajah, atau 20 april 571 Masehi.
Nabi kita lahir dikalangan umat manusia yg hidup dalam ke-jahiliyah-an, kegelapan serta kehilangan pegangan hidup.
Di tengah-tengah umat manusia yg tenggelam dalam lumpur kebobrokan dan kebinasaan itulah, Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah untuk menyelamatkan manusia. menjadi rahmatan lil 'alamiin.
Dalam peringatan Maulid Nabi, seperti yg kita laksanakan pada saat ini, hendaknya kita sambut dengan gembira dan bersyukur, untuk kita ambil suri tauladan, pembangkit semangat untuk mencapai kemajuan di segala bidang.
Para hadirin hadirat..
Ada 2 segi yg perlu 'kami' sampaikan pada kali ini, untuk kita analisa, teladani dan akhirnya kita amalkan di kehidupan sehari-hari.
1.      Kalau kita analisa dari segi MUHAMMAD sebagai manusia biasa, maka hakekatnya, beliau itu adalah insan kamil (manusia sempurna) lahir dan batin. Beliau menggembala kambing, berdagang, menjahit pakaian, berumah tangga, bersenda gurau dengan anak istri, dan lain-lain. Namun dibalik semua itu para hadirin.. tersembunyi pada diri beliau sifat-sifat utama, terpuji, agung, sifat yg tak dimiliki pada setiap orang.Beliau seorang yg jujur dalam perkataan dan perbuatan. maka beliau diberi julukan AL-AMIN (Orang yg dapat dipercaya), julukan ini belum pernah diberikan kepada siapapun sepanjang sejarah kehidupan manusia.
Para hadirin.. Pada diri Rasulullah saw, terkumpul pula sifat-sifat: keberanian, keramahan, kesabaran, kesetia-kawanan, keikhlasan, kesederhanaan, kerendahan hati dan sebagainya. Sifat-sifat terpuji beliau itu diakui baik oleh Sahabat maupun oleh "MUSUH". Bahkan Allah swt sendiri menyatakan dalam firman-Nya, yg artinya : "Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yg luhur" (Q.S. Al-Qalam :4)
Para hadirin yg kami hormati
2.      Kemudian kalau kita analisa dari segi 'beliau' sebagai utusan Allah dan sekaligus sebagai pemimpin dunia adalah : bahwa beliau diutus oleh Allah swt bukan untuk orang Arab atau masyarakat timur tengah saja. Tetapi beliau diutus untuk seluruh alam.
Para hadirin sekalian, Nabi Muhammad saw diutus oleh Allah swtmengemban amanah yg suci,yakni menyampaikan wahyu kepada seluruh umat manusia.
Memang tak akan ada habisnya kalau kita terus dan terus menganalisa "kelahiran dan perjalanan hidup Nabi kita" karena keterbatasan waktu, kiranya kami cukupkan sampai disini.. Mohan maaf bila ada kata yg kurang berkenan.. wabillaahi taufiq wal-hidayah

Wassalaamu 'Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Thursday, July 18, 2013

TIPS MENJADI PERAWAT YANG BAIK

Untuk teman-teman perawat ataupun calon perawat ini ada tips buat kalian teman sejawat.. Satu hal yang paling diinginkan semua pasien adalah munculnya sosok perawat yang selalu bisa membuat mereka nyaman.
Perawat yang tidak hanya datang ketika mereka butuhkan, namun juga perawat yang selalu siap, kapanpun.!!! Jika kita berbicara tentang perawat ideal, maka akan banyak muncul versi.
  • Perawat yang murah senyum,
  • perawat yang tidak judes,
  • perawat yang rendah hati dan tidak sombong,
  • dan masih banyak versi-versi lain yang tentu saja tidak ada yang salah.
Pada kesempatan kali ini saya ingin perkenalkan kepada anda sebuah gambaran tentang sosok perawat yang ideal.
Secara umum makna perawat ideal adalah perawat yang didambakan atau selalu diharapkan kehadirannya oleh setiap pasien.
Menurut terminologi, kata ideal berhubungan erat dengan kata ide dan idealisme. Perawat yang ideal adalah perawat yang memiliki ide dan idealisme.
Perawat yang ideal adalah mereka yang mampu untuk menjadi I.D.E.A.L
I-nya adalah Implikasi yang terbaik (The Best Implication)
Perawat yang ideal adalah perawat yang selalu memberikan efek dan hasil yang terbaik, tidak hanya bagi pasien, namun juga bagi intitusi. Perawat yang ideal adalah perawat yang selalu memiliki kinerja puncak (peak performance) dimanapun dia berada. Perawat yang selalu bisa mengeluarkan yang terbaik dalam diri mereka untuk dipersembahkan dalam pengabdiannya. Perawat dengan implikasi yang terbaik akan selalu berfokus pada hasil, bukan pada kesulitan atau masalah yang muncul dalam proses mendapatkan hasil.
D-nya adalah Determinasi yang penuh totalitas (Totality Determination)
Perawat yang ideal adalah mereka yang selalu memiliki tekad (determinasi) yang total, tidak setengah-setengah. Tekad yang bulat. Mereka tidak pernah goyah pada masalah, tidak pernah menyerah pada kesulitan, karena mereka selalu yakin bahwa tekad kuat mereka tidak akan pernah tersia. Mereka yakin bahwa masalah dan kesulitan adalah sesuatu yang diperlukan sebagai pemanis sejarah dan mereka yakin bahwa senyum pasien lebih berharga dari apapun.
E-nya adalah Ekspektasi yang positif (Positif Expectation) Perawat yang ideal adalah mereka yang selalu yakin terhadap diri mereka. Mereka tidak pernah memikirkan kegagalan karena yang ada dalam benak mereka adalah kesuksesan. Mereka memiliki harapan yang positif terhadap apa yang mereka jalani. Tidak hanya itu, perawat yang ideal adalah mereka yang mampu membuat pasien mereka tumbuh harapannya kembali (sering disebut dengan proses reinforcement). Perawat ideal adalah mereka yang mampu menjadikan diri mereka sebagai pahlawan bagi hati mereka dan mampu membuat pasien merasa menjadi pahlawan bagi diri mereka.
A-nya adalah Aplikasi yang tepat waktu dan tepat sasaran (The Right Application) Sebuah ungkapan yang menarik menyatakan bahwa sesuatu yang baik dan benar tidak akan bermanfaat jika berada di tempat dan waktu yang salah.
Perawat yang ideal adalah mereka yang mampu menempatkan kompetensi mereka dengan tepat. Tepat sasaran dan tepat waktu. Mereka tidak secara asal melakukan tindakan, namun didasarkan pada SOP atau teori yang sudah disepakati. Perawat ideal adalah mereka yang mampu bertindak dengan cepat namun cermat. Perawat ideal adalah mereka yang tidak bertindak jika tidak memiliki wewenang karena mereka menyadari bahwa ada tanggungjawab disetiap aplikasi tindakan mereka.
L-nya adalah Liabilitas yang tidak terbatas (Unlimited Liability) Dua kata yang sangat dekat dengan dunia keperawatan, yaitu tanggung jawab dan tanggung gugat.
Perawat yang ideal adalah mereka yang selalu mampu dan berani untuk bertanggung-jawab dan gugat (Liability) terhadap setiap tindakan yang mereka lakukan. I.D.E.A.L hanya salah satu dari banyak model yang bisa digunakan untuk memotret profil perawat ideal. Kita semua berharap, perawat ideal akan benar-benar muncul di bumi Indonesia.
Bukan sekedar kata dan wacana, namun sosok PERAWAT yang selalu didambakan dan dinantikan setiap orang. Jika anda ingin menjadi perawat ideal, jadilah I.D.E.A.L…Berlombalah untuk itu..

7 Cara Menjadi Perawat Profesinal
Apakah anda perawat ? anda wajib membaca postingan ini. Bagaimana menjadi perawat profesional ?
Dalam menuju era globalisasi ini profesionalisme perawat sangat diperlukan. Perawat profesional menjadi salah satu keharusan yang harus dimiliki oleh dunia kesehatan kita. Di tangan perawat profesional juga pasien yang dirawat mengharapkan perawatan dan pelayanan yang baik dan iklas. Perawat profesional membutuhkan kapasitas dan kualitas yang sesuai standar.
Lalu bagaimana cara untuk menjadi perawat profesional. Berikut pendapat saya :
  1. Milikilah pendidikan perawat yang sah.
  2. Yakinlah bahwa jenjang pendidikan yang tinggi bukan jaminan menjadi perawat profesional.
  3. Harus memiliki 3 kompetensi dasar, Â yaitu kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan yang intensif, komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat.
  4. Mempunyai standar kompetensi dan patuh pada kode etik profesi.
  5. Mampu memberi kepuasan pada pasien, meliputi kecepatan & ketepatan dalam pemberian pelayanan, senyum dan tulus.
  6. Bersikaplah Komunikatif dengan pasien dan berdedikasi tinggi dalam merawat pasien.
  7. Terus menggali dan belajar ilmu perawatan terbaru sehingga keterampilan  sebagai perawat semakin baik.


Mungkin itu aja yaa postingan gw tentang PERAWAT ..  makasih juga sama  http://sarimawatie.blogspot.com/2012/10/tips-jadi-perawat-profesional.html engkau sumber refrensi yang baik :)

salam
-Galauest-

Wednesday, July 17, 2013

CINDERELLA STORY: THE CLEAREST EXAMPLE OF NARRATIVE TEXT & GENERIC STRUCTURE CINDERELLA

Once upon a time, there was a young girl named Cinderella. She lived with her step mother and two step sisters.
The step mother and sisters were conceited and bad tempered. They treated Cinderella very badly. Her step mother made Cinderella do the hardest works in the house; such as scrubbing the floor, cleaning the pot and pan and preparing the food for the family. The two step sisters, on the other hand, did not work about the house. Their mother gave them many handsome dresses to wear.
One day, the two step sister received an invitation to the ball that the king’s son was going to give at the palace. They were excited about this and spent so much time choosing the dresses they would wear. At last, the day of the ball came, and away went the sisters to it. Cinderella could not help crying after they had left.
“Why are crying, Cinderella?” a voice asked. She looked up and saw her fairy godmother standing beside her, “because I want so much to go to the ball” said Cinderella. “Well” said the godmother,”you’ve been such a cheerful, hardworking, uncomplaining girl that I am going to see that you do go to the ball”.
Magically, the fairy godmother changed a pumpkin into a fine coach and mice into a coachman and two footmen. Her godmother tapped Cinderella’s raged dress with her wand, and it became a beautiful ball gown. Then she gave her a pair of pretty glass slippers. “Now, Cinderella”, she said; “You must leave before midnight”. Then away she drove in her beautiful coach.
Cinderella was having a wonderfully good time. She danced again and again with the king’s son. Suddenly the clock began to strike twelve, she ran toward the door as quickly as she could. In her hurry, one of her glass slipper was left behind.
A few days later, the king’ son proclaimed that he would marry the girl whose feet fitted the glass slipper. Her step sisters tried on the slipper but it was too small for them, no matter how hard they squeezed their toes into it. In the end, the king’s page let Cinderella try on the slipper. She stuck out her foot and the page slipped the slipper on. It fitted perfectly.
Finally, she was driven to the palace. The king’s son was overjoyed to see her again. They were married and live happily ever after.


Notes on Generic Structure of Narrative Text
Orientation: it means to introduce the participants or the characters of the story with the time and place set. Orientation actually exists in every text type though it has different term. In this story, the first paragraph is clearly seen to introduce the participants of the Cinderella Story. They were Cinderella her self as the main character of the story, her step mother which treated Cinderella badly, and her steps sister which supported her mother to make Cinderella was treated very badly. Cinderella was introduced as a hero in this story. She struggled against the bad treatment from her step mother and sisters.
Complication: it is such the crisis of the story. If there is not the crisis, the story is not a narrative text. In a long story, the complication appears in several situations. It means that some time there is more then one complication. In this Cinderella story, we can see clearly that there are Major Complication and Minor Complication.
The second paragraph is the major complication of this Cinderella story. Cinderella got bad treatment from her stepmother. It is the bad crisis which drives into several minor complications which Cinderella has to overcome.
Resolution: it is the final series of the events which happen in the story. The resolution can be good or bad. The point is that it has been accomplished by the characters. Like complication, there are Major Resolution and Minor Resolution.
In the last paragraph, it is said that finally Cinderella lived happily. It is the happy resolution of the bad treatment.