Friday, June 14, 2013

Masalah Keuangan : 5 Penyebab Masalah Keuangan

Masalah Keuangan :
5 Penyebab Masalah Keuangan

Tidak dapat dipungkiri, uang merupakan ‘alat’ yang amat penting untuk melanjutkan kehidupan. Seawal pagi lagi, kita sudah menggunakan uang. Selama perjalanan menuju ke tempat kerja, kita membelanjakan uang untuk membeli sarapan, mengisi minyak kendaraan, membayar tol dan berbagai aktifitas transaksi. Pada akhir pekan pula, kita akan membelanjakan uang untuk berbelanja dan makan bersama keluarga di restoran. Lihatlah, saban hari kita pasti menggunakan catatan kertas atau langit-langit ini. Karena itu, kita perlu mengambil tahu cara-cara untuk mengelola keuangan.
Artikel kali ini berbagi tentang 5 penyebab masalah keuangan yang sering membelenggu kehidupan kita. Mari kita perhatikan dan merefleksi diri tentang 5 punca ini agar sama-sama mendapat manfaat darinya.
Apakah 5 penyebab utama masalah keuangan ini?

(1) Tidak ada penyimpanan darurat
Penyimpanan darurat adalah hal penting dalam kehidupan Anda. Ini karena, Anda tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan. Mungkin Anda ataupun anggota keluarga Anda akan ditimpa penyakit atau kecelakaan. Saya mendoakan Anda dan keluarga sehat sejahtera.
Namun, jika Anda memiliki penyimpanan khusus untuk hal darurat, setidaknya beban yang ditanggung tidak terlalu berat. Ia juga dapat memberikan ruang dan pilihan untuk Anda memikirkan tindakan terbaik yang Anda perlu lakukan.
Satu cara yang terbaik adalah dengan membeli asuransi kesehatan. Banyak orang yang kurang peka terhadap pentingnya asuransi kesehatan ini. Tidak rugi Anda membuat persiapan awal dengan membeli asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan tidak hanya dapat membayar tagihan medis dan pembedahan, bahkan Anda juga bisa menggunakannya untuk menolak pajak tahunan dari Lembaga Hasil Dalam Negeri (LHDN).

(2) Tidak dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan
Ini juga satu penyebab utama yang menyebabkan Anda mengalami masalah keuangan. Hampir lebih 60% pembeli mengatakan bahwa mereka membeli sesuai keinginan dan bukan kebutuhan. Anda harus bijak dalam merencanakan pengeluaran agar tidak akan membahayakan diri sendiri di masa depan.
Satu tips yang baik adalah dengan membuat daftar barang-barang yang Anda mau beli. Kemudian, Anda tanyakan pada diri, apakah ini kebutuhan atau keinginan?
Kebutuhan adalah atas benda yang Anda benar-benar perlu untuk memastikan kelangsungan kerja atau tujuan kerja Anda tercapai. Misalnya seperti laptop untuk seorang pelajar. Laptop sangat penting untuk memastikan semua tugas yang diberikan oleh dosen dapat dilaksanakan dengan baik dan dikirim sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Keinginan adalah benda-benda yang tanpanya Anda masih bisa bekerja dan melanjutkan hidup seperti biasa. Misalnya, membeli sesuatu karena mementingkan merek. Sedangkan, masih ada produk yang mampu milik, berkualitas dan mampu membantu Anda untuk mencapai sesuatu tujuan. Istilah ‘biar papa asal bergaya’ tidak seharusnya digunakan.

(3) Tidak mengetahui aliran uang keluar
Sebaiknya, Anda perlu mengetahui setiap aliran uang yang telah Anda belanjakan. Ini adalah untuk memudahkan Anda melakukan perencanaan terhadap pengeluaran yang ingin dilakukan.
Kebanyakan dari kita menggunakan ponsel pintar saat ini, tidak diperhatikan apakah menggunakan platform Android atau Apple. Anda dapat menemukan aplikasi-aplikasi manajemen keuangan seperti ‘HomeBudget’, ‘Piggie’ dan lain-lain. Aplikasi seperti dapat membantu Anda mengidentifikasi aliran uang masuk dan keluar pada setiap hari. Pada setiap minggu dan bulan, Anda bisa mengetahui pola pengeluaran dan seterusnya mengelola pengeluaran dengan lebih baik.
Jika Anda tidak menggunakan ponsel pintar, Anda dapat berlangsung selama 5-10 menit setiap hari sebelum tidur untuk mencatat pengeluaran Anda. Percayalah, Anda akan lebih tenang untuk membelanjakan uang kelak.

(4) Citarasa melebihi kemampuan
Setiap pengeluaran yang dilakukan harus cocok dengan kemampuan Anda. Jangan terlalu mementingkan selera karena ia pasti akan membahayakan.
Dunia konsumerisme yang penuh dengan iklan-iklan di televisi, surat kabar dan berbagai lagi medium pemasaran, menyebabkan para pengguna berlomba-lomba untuk membeli barang bermerek. Jika ada yang menegur-”Wah, kamu mengendarai mobil BMW. Kayanya.”-Pasti timbul perasaan bangga karena orang memuji kita kaya.
Namun, kita perlu bertanya, apakah dengan memakai benda-benda berstatus tinggi ini bisa menyebabkan hati aku tenang? Mampukah aku tidur dengan lena? Jika Anda tenang, tidak terbelenggu dek masalah melunasi utang, itu pertanda kemampuan Anda mutlak. Jika sebaliknya, Anda harus mulai mengukur baju di badan sendiri. Bukankah hidup lebih tenang, jika hidup Anda tidak dibelenggu oleh hutang yang menimbun?
Sebagai renungan, jika kita benar-benar kaya, kita tidak perlu pamer atau mencanang kepada masyarakat bahwa kita kaya. Orang akan tahu dengan sendirinya bahwa kita kaya atau sebaliknya.

(5) Sulit menolak penawaran
Mungkin Anda bukan seorang yang boros, tetapi Anda adalah seorang yang sulit untuk menolak penawaran penjualan terutama dari penjual dikalangan teman atau anggota keluarga.
Anda harus paham, tujuan akhir seorang penjual adalah untuk memastikan barangannya terjual. Ada penjual yang tidak mempedulikan apa-apa alasan yang diberikan oleh pelanggan. Justru, Anda harus cerdas untuk mengontrol situasi ini agar tidak membebani Anda kelak. Berkatalah tidak pada tempatnya.

0 comments:

Post a Comment