PENYIMPANGAN SOSIAL
Bentuk
Bentuk Penyimpangan Sosial
A.
Perilaku Penyimpangan Sosial
Perilaku penyimpangan (deviasi
sosial) adalah semua bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma
sosial yang ada. Perilaku penyimpangan dapat terjadi di mana saja, baik di
keluarga maupun di masyarakat.
Menurut G. Kartasaputra, perilaku
penyimpangan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang tidak sesuai atau tidak menyesuaikan diri dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik yang dilakukan secara sadar
ataupun tidak.
1.
Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Penyimpangan Sosial
2.
Bentuk Bentuk Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu dilihat berdasarkan kadar penyimpangannya dan dilihat
berdasarkan pelaku penyimpangannya.
a.
Berdasarkan Kadar Penyimpangan
1)
Penyimpangan primer
Penyimpangan primer disebut juga
penyimpangan ringan.
Para pelaku penyimpangan ini
umumnya tidak menyadari bahwa dirinya melakukan penyimpangan.
Penyimpangan primer dilakukan
tidak secara terus menerus (insidental saja) dan pada umumnya tidak begitu
merugikan orang lain, misalnya mabuk saat pesta, mencoret-coret tembok
tetangga, ataupun balapan liar di jalan.
Penyimpangan jenis ini bersifat
sementara (temporer), maka orang yang melakukan penyimpangan primer, masih
dapat diterima oleh masyarakat.
2)
Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder disebut
juga penyimpangan berat.
Umumnya perilaku penyimpangan
dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan terus menerus meskipun
pelakunya sudah dikenai sanksi.
Bentuk penyimpangan ini mengarah
pada tindak kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, dan pencurian.
Penyimpangan jenis ini sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat
dikenai sanksi hukum atau pidana.
b.
Berdasarkan Pelaku Penyimpangan
1)
Penyimpangan individu (individual deviation)
Penyimpangan jenis ini dilakukan
secara perorangan tanpa campur tangan orang lain.
Contohnya seorang pejabat yang
korupsi, oknum polisi yang melakukan pemerasan terhadap individu yang memiliki
suatu kasus, suami atau istri yang selingkuh, dan anak yang durhaka terhadap
orang tua.
Dilihat dari kadarnya
penyimpangan perilaku yang bersifat individual, menyebabkan pelakunya mendapat
sebutan seperti pembandel, pembangkang, pelanggar, bahkan penjahat.
2)
Penyimpangan kelompok (group deviation)
Penyimpangan jenis ini dilakukan
oleh beberapa orang yang secara bersama-sama melakukan tindakan yang
menyimpang.
Contohnya pesta narkoba yang
dilakukan kelompok satu geng, perkelahian massal yang dilakukan antarkelompok
suku, ataupun pemberontakan.
Penyimpangan kelompok biasanya
sulit untuk dikendalikan, karena kelompok -kelompok tersebut umumnya mempunyai
nilai-nilai serta kaidah-kaidah sendiri yang berlaku bagi semua anggota kelompoknya.
Sikap fanatik yang dimiliki
setiap anggota terhadap kelompoknya menyebabkan mereka merasa tidak melakukan
perilaku yang menyimpang.
Penyimpangan kelompok lebih
berbahaya daripada penyimpangan individu.
3)
Penyimpangan campuran (mixture of both deviation)
Penyimpangan campuran diawali
dari penyimpangan individu. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu,
pelaku individu tsb dapat memengaruhi orang lain, sehingga ikut melakukan
tindakan menyimpang seperti halnya dirinya.
Contoh penyimpangan campuran
adalah sindikat narkoba, sindikat uang palsu, ataupun demonstrasi yang
berkembang menjadi amuk massa.
3.
Sifat Sifat Penyimpangan Sosial
Dilihat dari sifatnya, penyimpangan
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan sosial yang bersifat
positif dan yang bersifat negatif.
a.
Penyimpangan yang Bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif
merupakan suatu bentuk penyimpangan atau perilaku yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif
terhadap dirinya maupun masyarakat.
Penyimpangan ini memberikan unsur
inovatif dan kreatif sehingga dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya
masih belum umum atau menyimpang dari norma yang berlaku.
Misalnya, pada masyarakat yang masih
tradisional, perempuan dianggap tabu apabila
turut melakukan aktivitas atau menjalani profesi yang umum dilakukan
oleh laki-laki seperti berkarir di bidang politik, menjadi pembalap, sopir
taksi, anggota militer dll.
Namun hal tersebut mempunyai dampak
positif, yaitu emansipasi wanita.
b .
Penyimpangan yang Bersifat Negatif
Penyimpangan yang bersifat negatif
merupakan penyimpangan yang cenderung mengarah pada tindakan yang dipandang
rendah, berdampak buruk serta merugikan bagi pelaku dan juga masyarakat.
Bobot penyimpangan negatif dapat dilihat
dari norma-norma atau nilai-nilai yang telah dilanggar. Pelanggaran terhadap
norma-norma kesopanan dinilai lebih ringan dibanding pelanggaran terhadap norma
hukum.
Contoh penyimpangan yang bersifat
negatif, membolos, pencurian, korupsi, dan sebagainya.
SIFAT-SIFAT
PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 2 sifat penyimpangan
social,yakni :
a. Penyimpangan positif adalah
penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih baik. Contoh : Emansipasi wanita
b. Penyimpangan negative adalah
penyimpangan yang mengarah ke nilai yang lebih buruk. Contoh : pembunuhan,
pencurian dsb.
PENYIMPANGAN
DI LIHAT DARI PENYEBABNYA
a. Penyimpangan akibat sosialisasi
yang tidak sempurna, ada 2 pengertian adalah :
(1)
Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan
dimana terjadi ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan agen-agen
sosialisasi dalam masyarakat. Contoh : merokok di sekolah tidak diperbolehkan,
akan tetapi dalam kelompok bermain orang yang tidak merokok di jauhi
teman-teman.
(2)
Penyimpangan akibat sosialisasi yang tidak sempurna adalah penyimpangan
akibat meniru perilaku yang salah dari teladan dari pimpinan yang salah. Contoh
: korupsi atasan yang ditiru bawahannya.
b. Penyimpangan akibat subbudaya
menyimpang, ada 2 pengertian adalah :
(1)
Penyimpangan akibat subbudaya menyimpang adalah apabila terdapat
perbedaan pandangan masa lalu dengan masa sekarang. Misal : Zaman dahulu
korupsi adalah tindakan yang tercela tetapi masa sekarang dianggap hal yang
wajar.
(2)
Penyimpangan akibat sub budaya yang menyimpang adalah apabila seseorang
belajar pada kelompok yang menyimpang. Contoh : Ali masuk ke Gank Motor,
kawasan kumuh dan kawasan prostitusi.
MACAM-MACAM
PENYIMPANGAN SOSIAL
Ada 4 macam penyimpangan social
adalah :
a. Kejahatan atau kriminalitas
adalah tindakan manusia yang tidak
sesuai dengan aturan hokum.
Ada 5 jenis kejahatan, yakni :
(1) Crime without victim atau
kejahatan tanpa korban adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan
pada korban akibat tindak pidana orang lain.
(2) Kejahatan Terorganisir
(organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara
berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan
dengan jalan menghindari hokum. Misal : komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
(3) Kejahatan Kerah Putih (White
collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi.
Misal : Korupsi, Kolusi.
(4) Kejahatan Kerah Biru (Blue
Collar Crime) adalah kejahatan di lakukan orang-orang golongan rendah. Misal :
Mencuri jemuran, sandal di masjid dsb.
(5) Penyimpangan Korporat adalah
jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan
keuntungan atau menekan kerugian. Misal : Perusahaan membuang limbah beracun.
b. Penyimpangan Seksual
adalah perilaku seksual yang tidak
lazim dilakukan. Misal : Lesbian, Perzinahan, homoseksual dsb.
c. Konsumsi berlebihan
adalah penggunaan barang yang
melebihi aturan yang semestinya. Misal : Narkoba dan alkoholisme.
d. Penyimpangan gaya hidup
adalah penyimpangan disebabkan oleh
gaya hidup yang lain dari biasanya. Contoh : Eksentrik/Aneh (misal : lelaki
beranting, cewek berambut pendek) dan arogansi/sombong (misal : sombong dengan
kekayaan, kepandaian dsb.)
PENGENDALIAN
SOSIAL
PENGERTIAN
Pengendalian social (social control)
adalah upaya untuk mewujudkan kondisi seimbang di dalam masyarakat (social
equilibrium).
Tujuan pengendalian sosial adalah
mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan dalam masyarakat.
Pengertian para ahli :
1. Berber
Pengendalian social adalah berbagai
cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang membangkang.
2. Roucek dan Warrant
Pengendalian social adalah suatu
istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana dimana individu dianjurkan,
dibujuk, ataupun dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup
suatu kelompok.
CARA
PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa cara untuk mengenalikan
anggota masyarakat agar tidak melakukan penyimpangan, yakni :
1. Pengendalian persuasive
Adalah pengedalian social dengan
cara mengajak atau membimbing anggota masyarakat agar dapat bertindak sesuai
dengan aturan yang berlaku.
Pegendalian persuasive dibagi 2,
yakni :
a. Lesan
adalah pengendalian social dengan
mengajak orang menaati aturan dengan berbicara langsung dengan bahasa lisan
(verbal).
b. Simbolik
adalah pegendalian dilakuka dengan
tulisan , spanduk, iklan layanan masyarakat dsb.
4. Pengendalian social koersif
Adalah pengedalian social yang
menekankan pada tindakan atau ancaman yang menggunakan kekuatan fisik.
5. Pengendalian preventif adalah
pengendalian social dengan cara memberi imbalan atas tindakannya agar sesuai
dengan aturan masyarakat.
6. Pengendalian Represif
Adalah pengendalian social dengan
tujuan memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya pelanggaran.
ALAT
ATAU JENIS UNTUK MENGENDALIKAN SOSIAL
1. Desas-desus atau gosip
Adalah kabar angin atau kabar burung
yang menyajikan fakta belum tentu kebenarannya.
2. Teguran
Adalah perigatan kepada seseorang
yang melakukan penyimpangan.
3. Sosialisasi
Adalah proses sosialisasi dengan
memberikan ajuran secara terus menerus.
4. Tekanan Sosial
Adalah memberika sanksi kepada
individu yang melakukan penyimpangan social.
5. Hukuman
Adalah menjatuhkan sanksi. Sanksi
bersifat positif berisikan imbalan (reward), sedangkan sangsi bersifat negatif
berarti hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.
LEMBAGA
PENGENDALIAN SOSIAL
Ada beberapa lembaga yang berperan
penting dalam pengendalian social, yakni :
1. Polisi
Adalah lembaga formal yang bertugas
memlihara keamanan da ketertiban, mecegah dan mengatas perilaku menyimpang
anggota masyarakat sehingga tercptanya ketertiban dalam masyarakat.
2. Pengadilan
Adalah lembaga formal yang memberika
sanksi tegas kepada individu yang melakukan penyimpangan social.
3. Adat
Adalah lembga social dalam
masyarakat tradisional yang bertugas menegakkan berbagai aturan yang sudah
menjadi kebiasaan/tradisi masyarakat.
4. Tokoh Masyarakat
Adalah orang yang memiliki pengaruh
atau wibawa, sehingga ia dihormati da disegai masyarakat.
0 comments:
Post a Comment