Friday, October 4, 2013

komputer analog dan contoh



1.      JUDUL
Multitester

2.      TOPIK
Komputer Analog

3.      MATERI

PENDAHULUAN

Komputer Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitude, frekuensi, dan phase.
·         Amplitude
Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sinyal analog.
·         Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
·         Phase
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Analog disebarluaskan melalui gelombang elektromagnnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh factor “penggangu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi system analog merupakan suatu bentuk komunikasi elektromagentik yang menggatungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

PEMBAHASAN
Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
Cara Kerja Multimeter
Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :
·         Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
·         Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.
·         Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.
·         Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.
·         Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument tersebut.

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.
Kelebihan:
·         Dapat mengukur fluktuasi dan yang bersifat sementara. Meter analog dapat mengukur fluktuasi frekuensi rendah, sampai batas tertentu.
·         Tidak memerlukan baterai. Baterai diperlukan untuk fungsi resistance meter tetapi fungsi voltmeter dan ammeter dapat bekerja tanpa baterai.
·         Baik untuk pembacaan yang cepat. Jarum analog bereaksi dengan cepat, membuatnya pas untuk mencolokkan probe pada titik-titik pengukuran. Pembacaan high, medium dan low mudah terlihat dalam sekejap.
·         Baik untuk men-tuning rangkaian-rangkaian elektronik ke nilai spesifik (sebagai contoh: men-seting trim atau variabel resistor) sebagaimana kecepatan jarum dan posisi relatif-nya menyediakan respon yang berguna.
Kekurangan:
·         Akurasi yang terbatas. Rentang akurasi berkisar dari plus atau minus 1% sampai 4% skala penuh (tergantung dari model dan tipe pengukuran). Pembacaan pada posisi tengah skala (setengah dari skala penuh) akan memiliki setengah akurasi (2% ~ 8%).
·         Tidak ada rentang otomatis (auto range). Untuk pembacaan yang lebih presisi, meter harus diset secara manual sehingga jarum hampir pada posisi maksimum (full scale deflection).
·         Memungkinkan salah membaca skala.
·         Skala dapat sulit dibaca.
·         Lemah. Mekanis jarum lemah dan dapat mempengaruhi akurasi jika multimeter terjatuh.

4.      PERMASALAHAN
Penghitungan tegangan atau daya secara manual oleh manusia beresiko kesalahan keakuratan data yang diperoleh dan jika kita salah perhitungan maka bisa jadi konsleting alat karena kelebihan tegangan yang diberikan.

5.      PENYELESAIAN
Untuk menanggulangi kesalahan perhitungan maka diciptakanlah alat yang berfungsi untuk menentukan skala besaran arus listrik. Yang bernama Multitester.

6.      KESIMPULAN
Dalam bab ini saya menjelaskan pengertian komputer analog dan contoh alat yang menggunakan basis komputer analog.
Penjelasan komputer Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitude, frekuensi, dann phase.
Contoh alat yang menggunakan sistem komputer analog adalah Multimeter. Multmeter mempunyai cara kerja dan kelebihan serta kekurangan. Permasalahan tentang arus listrik bisa teratasi oleh multitester.

Wednesday, October 2, 2013

komputer analog

Pengertian Komputer Analog
Komputer analog adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog. Level analog di sini adalah lawan (dual) dari level digital, yang mana level digital adalah level tegangan 'high' (tinggi) dan 'low' (rendah), yang digunakan dalam implementasi bilangan biner. Secara mendasar, komponen elektronik yang digunakan sebagai inti dari komputer analog adalah op-amp (operational amplifier).
Ilmuwan Amerika, Vannevar Bush (11 Maret 1890 - 30 Juni 1974), mengembangkan komputer analog besar pertama, yang merupakan pencapaian dalam bidang komputasi analog, pada tahun 1930. Dia pula yang dianggap sebagai pencetus konsep awal yang mendasari munculnya teknologi World Wide Web.
Cikal bakal komputer analog sebenarnya telah dimulai sejak 30.000–14.000 SM, ketika bangsa barbar menggunakan batu karang—yang dinamai petroglyps—untuk mencetak data. Kemudian, pada 9.000 SM, bangsa Timur Tengah menggunakan lempengan tanah liat untuk menghitung. Hal itu lalu disempurnakan pada 2.500 SM, ketika bangsa Cina, Mesir, dan Babilonia menggunakan Abacus—alat hitung sederhana—untuk menghitung.
Komputer analog digunakan untuk mengolah data yang sifatnya berkelanjutan (continuous) bukan berupa data angka, melainkan dalam bentuk fisik seperti arus listrik, temperatur, kecepatan, tekanan, dan lain-lain. Output komputer analog biasanya berupa pengaturan atau pengendalian (control) sebuah mesin. Komputer ini banyak digunakan pada pengendalian industri kimia, pembangkit listrik, penyulingan minyak, atau rumah sakit untuk memantau denyut jantung. Kelebihan jenis komputer ini adalah pada kecepatan yang dimilikinya dalam menerima data dalam besaran fisik dan langsung mengolah data tersebut tanpa harus melalui proses konversi.
Keluaran yang dihasilkan biasanya dalam bentuk grafik. Kekurangan yang dimilikinya terletak pada ketepatan yang dimilkinya masih lebih rendah dibanding jenis komputer digital.
Seiring bertambahnya waktu, peralatan sederhana di atas disempurnakan oleh alat mekanik—yaitu alat yang tidak sepenuhnya manual, namun pengoperasiannya masih menggunakan tangan. Salah satu alat mekanik itu adalah Pascal Machine, alat penghitung dengan mesin secara mekanik.
Pascal Machine kemudian dikembangkan oleh Gottfried Wilhem von Leibnitz, ketika ia menemukan Calculating Machine. Setelah itu, Charles Babbage menyempurnakannya hingga menjadi Babbage Difference Engine.
Setelah alat manual digantikan alat mekanik, maka alat mekanik pun digantikan alat mekanik elektronik, yaitu alat mekanik yang digerakkan motor elektronik. Mesin elektronik pertama adalah mesin tabulasi kartu yang dibuat oleh Dr. Herman Hollerith. Setelah itu, Dr. Vannevar Bush menciptakan komputer analognya yang pertama.
Ciri komputer analog adalah
  • 1.      Data yang diolah merupakan data kualitatif (pengolahan dilakukan atas pulsa kontinyu).
  • 2.      Digunakan dalam proses pengawasan suatu pengolahan.
  • 3.      Bekerja secara kontinu dan parallel.
  • 4.      Tidak memerlukan bahasa perantara.
  • 5.      Mengolah data dalam bentuk fisik.
Contoh kegunaan komputer analog
  • ·         pengukur suhu
  • ·         pengukur kecepatan
  • ·         pengukur arus
  • ·         pengukur temperature
  • ·         pengukur tekanan
contoh alat yang menggunakan sistem analog
  • 1.      Amperemeter,
  • 2.      Voltmeter,
  • 3.      Barometer,
  • 4.      Termometer,
  • 5.      alat hitung pengukur suhu,
  • 6.      alat hitung pengukur kecepatan, 
  • 7.      pengukur  arus,
  • 8.      pengukur temperature,
  • 9.      pengukur tekanan.
Kelebihan komputer analog
  • ·         Kecocokan dalam pengukuran.
  • ·         Merupakan special-purpose komputer.
  • ·         Merepresentasikan besaran yang akan diproses dan yang dihasilkan dalam suatu rentang nilai tertentu yang disesuaikan dengan nilai besarannya.
  • ·         Berdayaguna untuk pengontrolan yang otomatis pada proses-proses industri.
Kekurangan komputer analog
  • ·         Keunggulan memproses data kurang tepat.
  • ·         Masih kurang bahkan tidak dapat memproses data berupa angka.
  • ·         Hanya menyelesaikan suatu masalah yang khusus.
  • ·         Memiliki komponen yang berlebihan dan banyak hingga disebut rumit.
  • ·         Tidak terstruktur.
  • ·         Tidak multifungsi.
  • ·         Daya tenaga yang masuk banyak sementara daya hasil keluaran tidak seimbang/kurang.