Friday, June 14, 2013

Rencana Pengembangan Unit Gizi





Rencana Pengembangan
Unit Gizi
RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan














Oleh :

                 Marlinda Wahyuni


PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT
( PGRS )

Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan dalam bentuk asuhan keperawatan, tindakan medis, asuhan nutrisi, dan diagnostik serta upaya rehabilitasi untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Usaha pelayanan kesehatan di rumah sakit bertujuan agar tercapai kesembuhan penderita dalam kurun waktu sesingkat mungkin. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengembangan pelayanan gizi yang diberikan di rumah sakit bagi pasien dirawat dan berobat jalan.
Instalasi Gizi merupakan sarana penunjang kegiatan unit pelaksana fungsional, yaitu :
1.      Pelayanan Gizi rumah sakit
Pelayanan gizi di selenggarakan secara terintegrasi dengan unit pelayanan kesehatan di rumah sakit, agar di capai pelayanan gizi yang optimal dan penyelenggaraan makanan yang bermutu tinggi.
Kriterianya :
a.       Adanya tujuan tertulis, serta petunjuk yang obyektif dalam kegiatan pelayanan gizi.
b.      Sasaran pelayanan gizi adalah pasien rawat inap, pasien, rawat jalan yang memerlukan pelayanan gawat darurat, karyawan serta masyarakat.
c.       Lingkungan kegiatan meliputi produksi dan distribusi makanan, pelayanan gizi ruang rawat inap, penyuluhan dan konsultasi diet, penelitian dan pengembangan gizi terapan, penentuan anggaran serta semua aspek pelayanan gizi.
d.      Standar pelayanan gizi dinilai setiap tiga tahun.

2.      Administrasi dan Pengelolaan
PGRS harus mempunyai bagan organisasi dan uraian tugas yang jelas bagi semua personil.
Kriteria :
a.       PGRS dikelola dan diorganisir oleh Dietesien / Coordinator.
b.      Pola kegiatan gizi rumah sakit harus mencakup kegiatan yang telah ditetapkan Depkes RI sesuai dengan kelas rumah sakit.
c.       Adanya bagan organisasi yang menggambarkan secara jelas garis komando yang menunjukkan tanggung jawab kewenangan dan hubungan kerja dalam pelayanan gizi dengan unit lain.
d.      Ada uraian tertulis untuk setiap petugas yang mencakup :
-          Kualifikasi sesuai jabatan.
-          Garis komando.
-          Fungsi dan tanggung jawab.
-          Penilaian staf / karyawan.
-          Pertemuan berkala staf instalasi gizi diadakan paling sedikit setiap bulan, yang dibuktikan dengan notulen pasien.
e.       Standar makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dalam kualitas dan kuantitas.
f.       Dietesien / Koordinator mengelola pelayanan gizi sebagai berikut :
-          Menyusun standar makanan rumah sakit sesuai dengan penuntun diet.
-          Menyusun kebutuhan diet pasien rawat inap.
-          Menyusun menu dan perencanaan kebutuhan bahan makanan.
-          Menyusun anggaran belanja instalasi gizi.
-          Menyusun diet pasien rawat inap sesuai dengan keadaan pasien dan penyakitnya.
-          Melakukan pengadaan bahan makanan, penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan makanan.
-          Mengelola produksi dan distribusi makanan bagi pasien rawat inap dan pasien rawat jalan serta karyawan.
-          Melakukan evaluasi diet di ruang rawat inap.
-          Merencanakan dan melakukan penyuluhan konsultasi diet dan rujukan diet bagi pasien rawat inap dan rawat jalan secara individu, kelompok dan masal.
-          Melakukan pencatatan diet pasien rawat inap.
-          Membuat laporan tahunan kegiatan pelayanan gizi.


·         Keadaan Umum Instalasi Gizi
a.       Letak Instalasi Gizi
Instalasi gizi terletak berdampingan dengan ruang ( Laundry ) dan ruang perawatan dan ruang diklat sehingga cukup dan strategis untuk menunjang kelancaran kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit.
b.      Keadaan Fisik Dapur
Beberapa persyaratannya antara lain:
1.      Instalasi gizi dapat dicapai semua ruangan perawatan sehingga pelayanan gizi dapat diberikan merata untuk semua pasien.
2.      Instalasi gizi terletak sedemikian rupa keributan dan kegaduhan dari instalasi gizi tidak mengganggu ruang lain.
3.      Instalasi gizi mudah dicapai kendaraan dari luar, sehingga memudahkan pengiriman bahan makanan. Instalasi gizi mempunyai jalan tersendiri dari luar untuk lalu lintas bahan makanan.
4.      Instalasi gizi mendapatkan udara dan sinar matahari yang cukup.
c.       Hygiene dan Sanitasi
Tujuannya adalah :
1.      Tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman bagi kesehatan konsumen.
2.      Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit atau gangguan kesehatan melalui makanan.
3.      Terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan benar dalam penanganan makanan di rumah sakit.
Pengelolaan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan di rumah sakit meliputi :
-          Bahan makanan.
-          Sarana fisik atau ruangan.
-          Peralatan dapur.
-          Fasilitas sanitasi.
-          Penjaman makanan.
Sumber air yang digunakan untuk kegiatan di instalasi gizi menggunakan air ledeng dari PDAM, sehingga terjamin kebersihannya.
Sampah hasil kegiatan penyelenggaran makanan di instalasi gizi ditangani dengan cara buang atau di tamping dalam tempat bak sampah sementara, kemudian di buang ke pembuangan akhir setelah itu di bakar.
d.      Arus Kerja
Arus kerja yang dimaksud adalah urutan – urutan kegiatan kerja dalam memproses bahan makanan menjadi hidangan.
Hal ini meliputi gerak dari penerimaan bahan makanan, persiapan, pemasakan, pembagian atau distribusi makanan.
Yang perlu diperhatikan dalam arus kerja penyelenggaraan makanan adalah :
1.      Pekerjaan sedapat mungkin dilakukan searah atau satu jurusan.
2.      Pekerjaan dapat lancar sehingga energi dan waktu dapat dihemat.
3.      Bahan tidak dibiarkan lama sebelum diproses.
4.      Jarak yang ditempuh pekerja sependek mungkin, tidak bolak balik.
5.      Ruang dan alat dapat dipakai seefektif mungkin.
6.      Ongkos produksi dapat ditekan.
Arus kerja di instalasi gizi rumah sakit dimulai dari pembelian bahan makanan yang dilakukan oleh reverensil dan dibawa keruangan penerimaan bahan makanan kemudian ditimbang oleh petugas penerimaan barang yang sesuai dengan permintaan setelah itu diserahkan kebagian instalasi gizi atau yang berwewenang.
Bahan makanan basah dibawa ketempat persiapan untuk diolah, sedangkan bahan makanan kering disimpan di gudang penyimpanan ( gudang kering ) jika diperlukan sesuai dengan permintaan atau kebutuhan perhari tersebut ( sesuai dengan permintaan dan kebuthan pasien sehari ).

·         Job Discription Instalasi Gizi
a.       Perencanaan dan pengembangan instalasi gizi.
1.      Membuat perencanaan dan pengembangan instalasi gizi.
2.      Membuat perencanaan dan pengajuan amprahan bahan makanan dan harian.
3.      Membuat laporan bulanan pemakaian bahan makanan.
4.      Membuat laporan harian pemakaian bahan makanan jiwa dan umum.
5.      Mengisi buku harian atau tabel laris penerimaan dan pemakaian bahan makanan.
6.      Perencanaan menu penderita kelas VIP, I, II dan III jiwa umum.
7.      Perencanaan diet khusus.
8.      Perencanaan petugas dinas pagi, siang dan malam.
9.      Mengajukan perbaikan barang yang rusak.
10.  Mengajukan permintaan barang atau alat-alat keperluan instalasi gizi.
11.  Mengajukan permintaan bahan bakar atau gas elpiji.

b.      Penyimpanan
1.      Menyimpan barang yang diterima dan membukukannya sesaui dengan peraturan.
2.      Menerima dan membukukan barang atau alat keperluan dapur.
3.      Menerima bahan makanan kering bulanan dan harian.
4.      Menerima dan membukukan jumlah penderita dari ruangan laki-laki dan wanita serta menulis pada papan yang telah disediakan.
5.      Menerima bahan bakar
6.      Dan lain-lain yang dianggap perlu.

c.       Pengelolaan
Ada dua kegiatan dalam pengelolaan yaitu pengadaan makanan dan kebersihan ruangan.

·         Kegiatan-kegiatan Instalasi Gizi
Pelayanan gizi rumah sakit dikelompokkan menjadi :
a.       Kegiatan pengadaan penyediaan makanan.
b.      Kegiatan pelayanan gizi ruang inap.
c.       Kegiatan penyuluhan atau konsultasi dan rujukan gizi.
d.      Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan.
Secara umum kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah
1.      Pengadaan makanan.
Proses ini mencakup 10 kegiatan, yaitu :



a.       Perencanaan anggaran belanja
Perencanaan anggaran belanja adalah suatu kegiatan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen atau pasien yang dilanyani.
Tujuannya yaitu agar tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi pasien yang dilayani sesuai standar kecukupan gizi.
Perencanaan angaran belanja untuk peralatan instalasi gizi diajuka pada pihak rumah sakit setiap tahun, anggarannya meliputi peralatan, persiapan, pemasakan dll.

b.      Perencanaan menu
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi prinsip gizi seimbang.
Tujuan perencanaan menu yaitu agar tersedianya menu sesuai klarifikasi pelayanan yang ada di rumah sakit.
Menu tersebut di buat berdasarkan standar menu yang ada, makanan biasa, makanan lunak, makanan cair saring dan bubur.

c.       Perencanaan kebutuhan bahan makanan
Perencanaan kebutuhan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan untuk menetapkan kegiatan untuk menetapkan jumlah, macam, atau jenis kualitas bahan makanan yang dibutuhkan untuk kurun waktu tertentu sebagai hasil dari kegiatan ini adalah adanya taksiran kebutuhan bahan makanan yang akan di beli.

d.      Pembelian bahan makanan
Pembelian bahan makanan adalah penyusunan permintaan ( order ) bahan makanan berdasarkan menu atau pedoman menu dan rata-rata jumlah pasien yang di layani dalam upaya memenuhi kebutuhan bahan makanan.

e.       Penerimaan bahan makanan
Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiata yang meliputi pemeriksaan atau penelitian pencatatan pelaporan tentang macam kualitas dan kuantitas bahan makanan yang diterima sesuai dengan pesanan serta spesifikasi yang telah ditetapkan.

f.       Penyimpanan bahan makanan
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata. Menyimpan, memelihara. Keamanan bahan makanan kering atau basah, baik kualitas maupun kuantitas di gudang bahan makanan kering atau basah serta pencatatan dan pelaporan. Bahan makanan kering di simpan digudang atau lemari kaca, sedangkan bahan makanan basah langsung di bawa ketempat persiapan dan disimpan dilemari pendingin. Kegiatan ini dilaksanakan oleh tenaga pelaksana gizi.

g.      Persiapan bahan makanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam penanganan bahan makanan yaitu meliputi berbagai proses antara lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam dsb.

h.      Pengolahan bahan makanan
Pengolahan merupakan suatu kegiatan mengubah atau memasak bahan makanan mentah  menjadi makanan siap dimakan, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi sesuai dengan resep.
Kegiatan pemasakan dilakukan dengan memperhatikan macam diet yang dilayani.
Diet tersebut antara lain :
1.      Diet tinggi kalori protein ( TKTP ).
2.      Diet rendah kalori.
3.      Diet rendah garam.
4.      Diet pada penyakit saluran cerna.
5.      Diet pada penyakit hati dan kantung empedu.
-          Diet lambung.
-          Diet rendah serat.
6.      Diet diabetes mellitus.
7.      Diet pada jantung dan pembuluh darah.
-          Diet jantung.
-          Diet hipopreteinemia.
8.      Diet pada penyakit ginjal dan saluran kemih.
-          Diet hipertensi
-          Diet kegagalan faal ginjal
-          Diet penyakit ginjal dengan proteinuri
-          Diet batu ginjal
9.      Diet rendah purin.
10.  Diet komplikasi kehamilan.
11.  Makanan prabedah.
12.  Makanan pascabedah.
13.  Makanan formula.
14.  Modesco.

i.        Pendistribusian makanan
Pendistribusian makanan adalah serangkaian kegiatan penyaluran makanan yang sesuai dengan jumlah, porsi, dan jenis makanan konsumen yang telah dilayani yang mencakup pembagian makanan dan penyampaian makanan sesuai ketentuan yang berlaku.

j.        Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
Pencatatan dan pelaporan serangkaian kegiatan pengumpulan dan pengelolahan data kegiatan pelayanan gizi dalam jangka waktu tertentu untuk menghasilkan bahan bagi evaluasi.
Perencanaan dan pelaporan yang dilakukan terdiri dari :
-          Pencatatan dan pelaporan jadwal dinas karyawan
-          Pencatatan dan pelaporan bahan makanan kering
-          Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi diet pasien ( harian, bulanan dan tahunan )
-          Pencatatan dan pelaporan keuangan
-          Pencatatan dan pelaporan jenu dan jumlah konsultasi




2.      Pelayanan gizi di ruang rawat inap.
Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan serangkaian kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diet pasien sehingga pelaksanaan evaluasinya dari ruang rawat inap.

3.      Penyuluhan, konsultasi dan rujukan gizi.
Kegiatan penyuluhan, konsultasi da rujukan gizi di rumah sakit adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesan gizi yang bertujuan menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilaku bagi individu dan masyarakat rumah sakit.
Sedangkan kegiatan rujukan menyangkut orang sakit yang memerlukan penyuluhan / konsultasi / rujukan tenaga gizi sebagai upaya untuk menambahkan atau meningkatkan pengetahuannya di bidang kesehatan.

4.      Penelitian dan pengembangan gizi terapan.
Kegiatan penelitian dan pengembangan gizi terapan di rumah sakit adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan kegiatan-kegiatan gizi yang terencana, terarah dan terus menerus seperti halnya kegiatan gizi yang lain dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan gizi yang diberikan rumah sakit.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan cara kerja yang tepat untuk mencapai kualitas pelayanan gizi yang tepat dari aspek klinis dan gizi terapan.

·         Unit-unit Instalasi Gizi
1.      Ruang penerimaan bahan makanan
Ruang penerimaan bahan maknan adalah ruang yang digunakan untuk menerima bahan makanan dan mengecek kualitas bahan makanan.
2.      Ruang penyimpanan bahan makanan kering dan basah
Ada dua jenis tempat peyimpanan bahan makanan yaitu tempat penyimpanan bahan makanan yaitu tempat penyimpanan bahan makanan kering ( gudang ) dan penyimpanan bahan makanan basah ( kulkas ).
3.      Ruang persiapan bahan makanan
Ruang penyimpanan bahan makanan merupakan tempat untuk mempersiapkan bahan makanan dan bumbu yang meliputi kegiatan membersihkan, mencuci, mengupas, menumbuk, menggiling, memotong, merendam, dll. Sebelum bahan makanan dimasak atau diolah.
Ruangan penyimpanan harus cukup luas untuk bahan alat, pegawai, transportasi, cukup terang, cukup ventilasi, lantai kuat dan kedap air.
4.      Ruang pemasakan dan distribusi masakan
Ruang pemasakan merupakan suatu tempat proses pemasakan atau pengolahan bahan makanan.
Ruangan cukup luas, cukup penerangan dan ventilasi, cukup kebutuhan peralatan untuk pemasakan dan distribusi makanan antara lain panic aluminium, kompor, wajan, mixer, blender, dan kereta dorong.
5.      Tempat pencucian dan penyimpanan
Tempat pencucian dan penyimpanan letaknya terpisah. Tempat penyimpanan alat berupa rak yang terdapat di ruang dapur. Ruang penyimpanan alat dan ruang pemasakan tidak terpisah sehingga tidak menghambat proses pemasakan.
6.      Tempat pembuangan sampah
Tempat pembuangan sampah yang bersifat sementara harus dilengkapi tutup dan segera dikosongkan begitu penuh.
7.      Ruang fasilitas karyawan
Ruang karyawan di instalasi gizi rumah sakit tersedia fasilitas berupa meja kerja, computer, televise dan sekaligus ruang istirahat bagi karyawan, juga terdapat kamar kecil dan tempat ibadah.
8.      Ruang perkantoran
Ruang perkantoran di instalasi gizi rumah sakit terdiri dari ruang kepala instalasi gizi beserta staf, kegiatan administrasi dilakukan di ruang kepala instalasi maupun ruang staf gizi.
Ruangan-ruangan tersebut berdekatan dengan ruangan kegiatan kerja, sehingga memudahkan untuk berkomunikasi dengan melakukan pengawasan.

Masalah Keuangan : 5 Penyebab Masalah Keuangan

Masalah Keuangan :
5 Penyebab Masalah Keuangan

Tidak dapat dipungkiri, uang merupakan ‘alat’ yang amat penting untuk melanjutkan kehidupan. Seawal pagi lagi, kita sudah menggunakan uang. Selama perjalanan menuju ke tempat kerja, kita membelanjakan uang untuk membeli sarapan, mengisi minyak kendaraan, membayar tol dan berbagai aktifitas transaksi. Pada akhir pekan pula, kita akan membelanjakan uang untuk berbelanja dan makan bersama keluarga di restoran. Lihatlah, saban hari kita pasti menggunakan catatan kertas atau langit-langit ini. Karena itu, kita perlu mengambil tahu cara-cara untuk mengelola keuangan.
Artikel kali ini berbagi tentang 5 penyebab masalah keuangan yang sering membelenggu kehidupan kita. Mari kita perhatikan dan merefleksi diri tentang 5 punca ini agar sama-sama mendapat manfaat darinya.
Apakah 5 penyebab utama masalah keuangan ini?

(1) Tidak ada penyimpanan darurat
Penyimpanan darurat adalah hal penting dalam kehidupan Anda. Ini karena, Anda tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan. Mungkin Anda ataupun anggota keluarga Anda akan ditimpa penyakit atau kecelakaan. Saya mendoakan Anda dan keluarga sehat sejahtera.
Namun, jika Anda memiliki penyimpanan khusus untuk hal darurat, setidaknya beban yang ditanggung tidak terlalu berat. Ia juga dapat memberikan ruang dan pilihan untuk Anda memikirkan tindakan terbaik yang Anda perlu lakukan.
Satu cara yang terbaik adalah dengan membeli asuransi kesehatan. Banyak orang yang kurang peka terhadap pentingnya asuransi kesehatan ini. Tidak rugi Anda membuat persiapan awal dengan membeli asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan tidak hanya dapat membayar tagihan medis dan pembedahan, bahkan Anda juga bisa menggunakannya untuk menolak pajak tahunan dari Lembaga Hasil Dalam Negeri (LHDN).

(2) Tidak dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan
Ini juga satu penyebab utama yang menyebabkan Anda mengalami masalah keuangan. Hampir lebih 60% pembeli mengatakan bahwa mereka membeli sesuai keinginan dan bukan kebutuhan. Anda harus bijak dalam merencanakan pengeluaran agar tidak akan membahayakan diri sendiri di masa depan.
Satu tips yang baik adalah dengan membuat daftar barang-barang yang Anda mau beli. Kemudian, Anda tanyakan pada diri, apakah ini kebutuhan atau keinginan?
Kebutuhan adalah atas benda yang Anda benar-benar perlu untuk memastikan kelangsungan kerja atau tujuan kerja Anda tercapai. Misalnya seperti laptop untuk seorang pelajar. Laptop sangat penting untuk memastikan semua tugas yang diberikan oleh dosen dapat dilaksanakan dengan baik dan dikirim sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Keinginan adalah benda-benda yang tanpanya Anda masih bisa bekerja dan melanjutkan hidup seperti biasa. Misalnya, membeli sesuatu karena mementingkan merek. Sedangkan, masih ada produk yang mampu milik, berkualitas dan mampu membantu Anda untuk mencapai sesuatu tujuan. Istilah ‘biar papa asal bergaya’ tidak seharusnya digunakan.

(3) Tidak mengetahui aliran uang keluar
Sebaiknya, Anda perlu mengetahui setiap aliran uang yang telah Anda belanjakan. Ini adalah untuk memudahkan Anda melakukan perencanaan terhadap pengeluaran yang ingin dilakukan.
Kebanyakan dari kita menggunakan ponsel pintar saat ini, tidak diperhatikan apakah menggunakan platform Android atau Apple. Anda dapat menemukan aplikasi-aplikasi manajemen keuangan seperti ‘HomeBudget’, ‘Piggie’ dan lain-lain. Aplikasi seperti dapat membantu Anda mengidentifikasi aliran uang masuk dan keluar pada setiap hari. Pada setiap minggu dan bulan, Anda bisa mengetahui pola pengeluaran dan seterusnya mengelola pengeluaran dengan lebih baik.
Jika Anda tidak menggunakan ponsel pintar, Anda dapat berlangsung selama 5-10 menit setiap hari sebelum tidur untuk mencatat pengeluaran Anda. Percayalah, Anda akan lebih tenang untuk membelanjakan uang kelak.

(4) Citarasa melebihi kemampuan
Setiap pengeluaran yang dilakukan harus cocok dengan kemampuan Anda. Jangan terlalu mementingkan selera karena ia pasti akan membahayakan.
Dunia konsumerisme yang penuh dengan iklan-iklan di televisi, surat kabar dan berbagai lagi medium pemasaran, menyebabkan para pengguna berlomba-lomba untuk membeli barang bermerek. Jika ada yang menegur-”Wah, kamu mengendarai mobil BMW. Kayanya.”-Pasti timbul perasaan bangga karena orang memuji kita kaya.
Namun, kita perlu bertanya, apakah dengan memakai benda-benda berstatus tinggi ini bisa menyebabkan hati aku tenang? Mampukah aku tidur dengan lena? Jika Anda tenang, tidak terbelenggu dek masalah melunasi utang, itu pertanda kemampuan Anda mutlak. Jika sebaliknya, Anda harus mulai mengukur baju di badan sendiri. Bukankah hidup lebih tenang, jika hidup Anda tidak dibelenggu oleh hutang yang menimbun?
Sebagai renungan, jika kita benar-benar kaya, kita tidak perlu pamer atau mencanang kepada masyarakat bahwa kita kaya. Orang akan tahu dengan sendirinya bahwa kita kaya atau sebaliknya.

(5) Sulit menolak penawaran
Mungkin Anda bukan seorang yang boros, tetapi Anda adalah seorang yang sulit untuk menolak penawaran penjualan terutama dari penjual dikalangan teman atau anggota keluarga.
Anda harus paham, tujuan akhir seorang penjual adalah untuk memastikan barangannya terjual. Ada penjual yang tidak mempedulikan apa-apa alasan yang diberikan oleh pelanggan. Justru, Anda harus cerdas untuk mengontrol situasi ini agar tidak membebani Anda kelak. Berkatalah tidak pada tempatnya.

PERBEDAAN ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

Masalah Perbankan :

PERBEDAAN ANTARA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa Bank, bisa kita bayangkan bagaimana kita sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman. Saat ini banyak orang memperbincangkan tentang perbankan syariah, yang merupakan salah satu perangkat ekonomi syariah. Sebenarnya apa definisi dari Bank syariah itu? Bagaimana cara kerja Bank Syariah? Dan apa bedanya Bank Syariah dengan Bank Umum yang banyak berkembang di masyarakat saat ini atau yang sering disebut juga dengan Bank Konvensional? Disini akan dibahas sekilas satu per satu tentang perbankan syariah.
Bank di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu bank syariah dan bank konvensional. Menurut UU RI No.7 Tahun 1992 Bab I pasal 1 ayat 1, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkaan taraf hidup rakyat banyak”. Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) islam. Usaha pembentukan sistem perbankan syariah ini didasari oleh larangan dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram (usaha yang berkaitan dengan produksi makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami, dll), dimana hal ini tidak dijamin oleh sistem perbankan konvensional.
Di Indonesia perbankan syariah dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia, dan hingga tahun 2007 sudah terdapat 3 institusi bank syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah. Sementara itu bank umum yang telah memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank, diantaranya merupakan bank besar seperti Bank Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sistem syariah juga telah digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini telah berkembang 104 BPR Syariah. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah di atur dalam UU No.10 tahun 1998 tentang Perubahan UU No.7 tahun 1992 tentang Perbankan. Sementara itu, Bank Konvensional adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional.
Pertama – tama akan kita bahas tentang persamaan dari kedua bank tersebut, yakni ada persamaan dalam hal sisi teknis penerimaan uang, persamaan dalam hal mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan maupun dalam hal syarat-syarat umum untuk mendapat pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan sebagainya. Dalam hal persamaan ini semua kegiatan yang dijalankan pada Bank Syariah itu sama persis dengan yang dijalankan pada Bank Konvensional, dan nyaris tidak ada bedanya.
Selanjutnya, mengenai perbedaannya, antara lain meliputi aspek akad dan legalitas, struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Yang pertama tentang akad dan legalitas, yang merupakan kunci utama yang membedakan antara bank syariah dan bank konvensional. “innamal a’malu bin niat”, sesungguhnya setiap amalan itu bergantung dari niatnya. Dan dalam hal ini bergantung dari aqadnya. Perbedaannya untuk aqad-aqad yang berlangsung pada bank syariah ini hanya aqad yang halal, seperti bagi hasil, jual beli atau sewa – menyewa. Tidak ada unsur riba’ dalam bank syariah ini, justru menerapkan sistem bagi hasil dari keuntungan jasa atas transaksi riil.
Perbedaan selanjutnya yaitu dalam hal struktur organisasi bank. Dalam bank syariah ada keharusan untuk memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) dalam struktur organisasinya. DPS ini bertugas untuk mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. DPS biasanya ditempatkan pada posisi setingkat dengan dewan komisaris. DPS ini ditetapkan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahunnya. Semenjak tahun 1997, seiring dengan pesatnya perkembangan bank syariah di Indonesia, dan demi menjaga agar para DPS di setiap bank benar-benar tetap konsisten pada garis-garis syariah, maka MUI membentuk sebuah lembaga otonom untuk lebih fokus pada ekonomi syariah dengan membentuk Dewan Syariah Nasional.
Penanganan resiko usaha, Bank Syariah menghadapi resiko yang terjadi secara bersama antara bank dan nasabah. Dalam sistem Bank Syariah, tidak mengenal negative spread (selisih negatif). Sedangkan pada Bank Konvensional, resiko yang dialami bank tidak ada kaitannya dengan resiko debitur dan sebaliknya. Antara pendapatan bunga dengan beban bunga dimungkinkan terjadi negative spread (selisih negatif) dalam sistem Bank Konvensional.
Kemudian perbedaan lainnya adalah pada lingkungan kerja Bank Syariah. Sekali-sekali cobalah kunjungi Bank Syariah, pasti ketika kita memasuki kantor bank tersebut ada nuansa tersendiri. Nuansa yang diciptakan untuk lebih bernuansa islami. Mulai dari cara berpakaian, beretika dan bertingkahlaku dari para karyawannya. Nuansa yang dirasakan memang berbeda, lebih sejuk dan lebih islami.
Perbedaan utama yang paling mencolok antara Bank Syariah dan Bank Konvensional yakni pembagian keuntungan. Bank Konvensional sepenuhnya menerapkan sistem bunga atau riba. Hal ini karena kontrak yang dilakukan bank sebagai mediator penabung dengan peminjam dilakukan dengan penetapan bunga. Karena nasabah telah mempercayakan dananya, maka bank harus menjamin pengembalian pokok beserta bunganya. Selanjutnya keuntungan bank adalah selisih bunga antara bunga tabungan dengan bunga pinjaman. Jadi para penabung mendapatkan keuntungan dari bunga tanpa keterlibatan langsung dalam usaha. Demikian juga pihak bank tak ikut merasakan untung rugi usaha tersebut.
Hal yang sama tak berlaku di Bank Syariah. Dana masyarakat yang disimpan di bank disalurkan kepada para peminjam untuk mendapatkan keuntungan Hasil keuntungan akan dibagi antara pihak penabung dan pihak bank sesuai perjanjian yang disepakati. Namun bagi hasil yang dimaksud adalah bukan membagi keuntungan atau kerugian atas pemanfaatan dana tersebut. Keuntungan dan kerugian dana nasabah yang dioperasikan sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab dari bank. Penabung tak memperoleh imbalan dan tak bertanggung jawab jika terjadi kerugian. Bukan berarti penabung gigit jari tapi mereka mendapat bonus sesuai kesepakatan.
Dari perbandingan itu terlihat bahwa dengan sistem riba pada Bank Konvensional penabung akan menerima bunga sebesar ketentuan bank. Namun pembagian bunga tak terkait dengan pendapatan bank itu sendiri. Sehingga berapapun pendapatan bank, nasabah hanya mendapatkan keuntungan sebesar bunga yang dijanjikan saja. Sekilas perbedaan itu memperlihatkan di Bank Syariah nasabah mendapatkan keuntungan bagi hasil yang jumlahnya tergantung pendapatan bank. Jika pendapatan Bank Syariah naik maka makin besar pula jumlah bagi hasil yang didapat nasabah. Ketentuan ini juga berlaku jika bank mendapatkan keuntungan sedikit.

Artikel Limbah Plastik

Artikel Limbah Plastik

Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai ekonominya. Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari monomer-monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau dicetak menjadi lembar film atau serat sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias memiliki sifat bisa dibentuk atau ditempa. Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali keperluan.

Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk darikondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkanperforma atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentukmenjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable",memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam propertiyang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuanadaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampirdi seluruh bidang industri.Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll)Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karenashear stress- lihat keplastikan (fisika) dan ductile. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak caratapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic,silicone, urethane, dll.). Klasifikasi lainnya juga umum.Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyakunit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja ataudengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial jugaberdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkanunit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan"bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelummenyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer). Pengesetan ini oleh grup

Bahaya sampah plastik bagi lingkungan   
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.

Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya. Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar. Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim? Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.


Tanggapan :
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Dan plastic sangat berguna untuk membantu manusia. Namun plastic mempunyai sifat yang tidak bisa terurai oleh tanah . ini mengakibatkan polusi yang semakin lama akan menimbulkan efek negatif.
Saran :
Sebaiknya plastic digunakan semanfaat mungkin dan menekan penggunaan plastik. Dan pelaksanaan daur ulang plastic sangat perlu dilakukan untuk membantu plastic tidak terpapar dimana-mana . dan buang lah sampah pada tempatnya.